Konsep Dasar Riset
Siapakah yang Perlu Meneliti ?
Dahulu, apabila mendengar kata "penelitian," orang sering
membayangkan suatu kesi.bukan di laboratorium. Seorang ahli sedang
asyik mengamati reaksi zat-zat yang dicampur di tabung reaksi, atau dalam labu
didih, tabung Erlenmeyer atau alat-alat lain yang serba rumit. Dengan demikian
maka penelitian adalah suatu kegiatan monopoli para ahli.
Memang apa yang dibayangkan orang-orang seperti disebutkan itu ada
betulnya, tetapi tidak seluruhnya betul. Orang-orang di laboratorium memang
sedang melaksanakan penelitian, penyelidikan di dalam bidang Ilmu Pengetahuan
Alam. Akan tetapi penelitiaan bukan hanya boleh dan dapat diiakukan bidang Ilmu
Pengetahuan Alam saja. Penelitian dapat dilakukan di seluruh bidang ilmu.
Namun demikian masih banyak orang
terpelajar yang beranggapan bahwa meneliti adalah tugas para ahli, profesor,
doktor. Sangat disayangkan apabila anggapan semacam itu merembes ke mahasiswa.
Pada waktu belum ada ekuivalen thesis atau ekuivalen skripsi, mahasiswa masih
serius mempelajari Metodologi Penelitian karena akan merupakan bekal untuk
mengadakan penelitian dalam rangka penulisan skripsi atau thesisnya. Setelah mereka
diperbolehkan mengambil ekuivalen skripsi atau ekuivalen thesis, lalu
beranggapan bahwa ilmu tentang penelitian tidak diperlukan lagi. Mereka lupa
atau mungkin belum menyadari bahwa siapa pun boleh meneliti, bahkan dengan
tegas dikatakan bahwa sarjana harus
dapat meneliti, karena hanya dengan pcnelitianlah ilmu dapat dikembangkan
secara ilmiah.
Seorang ahli masak, membuat kue dengan bahan sekian ons terigu, sekian
butir telur, sekian ons gula pasir, sekian ons mentega bahan-bahan lain.
Diperolehlah sebuah kue yang lezat. Ahli masak tersebut tidak puas dengan
pekerjaan itu.
ia selalu berpikir mencari akal bagaimana dapat diperoleh kue yang lebih enak
lagi dengan bahan-bahan yang jumlahnya sama, atau kalau dapat, dcngan
bahan yang lebih sedikit sehingga biayanya lebih murah. Ahli masak ini
scbenamya juga sedang mengadakan penelitian. Tetapi tidak melalui prosedur yang
jelas, dan tidak melaporkan hasilnya dalam bentuk tulisan.
Ahli-ahli lain, mulai dari tukang sepatu, pabrik rokok, tukang pakaian
konfeksi sampai ke ahli-ahli yang menangani bom neutron dan voyager, semuanya sedang
mengadakan pcnelitian, walaupun prosedur dan kualitas penelitiannya
berbeda-beda. Seorang guru mempunyai tugas mendidik dan
mengajar. la membantu si anak didik. la selalu
berusaha agar kadar bantuannya dapat meningkat sehingga diperoleh hasil yang
lebih baik. Usahanya ada bermacam-macam. Mungkin ia memberikan motivasi belajar
yang banyak. Mungkin ia mengganti metode yang ia gunakan untuk menerangkan.
Mungkin menambah alat peraga dan sebagainya.
Barang siapa ingin meningkatkan hasil untuk apa saja yang sedang ia tekuni,
membutuhkan kegiatan penelitian.
Apa
Itu Riset?
Karena
saat ini Anda mulai belajar mengenai riset terutama riset keperawatan penting
bagi Anda untuk memahami apa sebenarnya riset itu dan apa yang bukan riset. Jika Anda sama seperti orang-orang lain, Anda mungkin akan
menghubungkan kata riset dengan eksperimen yang dilakukan di laboratorium terhadap berbagai
binatang, atau dengan penemuan obat baru atau metode pengobatan baru di bidang
medis. Anda mungkin juga menghubungkan kata riset dengan eksperimen ilmiah yang
dilakukan di luar angkasa selama beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, pada
dasarnya, kata riset memiliki beragam arti dan aplikasi yang sangat luas.
Ada banyak
pendapat yang berbeda mengenai kata riset karena ada banyak penulis yang
menawarkan pendapat yang berbeda-beda, pendapat-pendapat ini dan menawarkan
penjelasan tentang riset seperti di bawah ini:
Riset adalah proses penelitian
ilmiah dan atau eksperimentasi ilmiah yang melibatkan pengumpulan data yang
sangat banyak, bertujuan, dan sistematik. Analisis dan interpretasi data kemudian
dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan baru atau menambah pengetahuan yang
sudah ada. Riset memiliki tujuan akhir untuk mengembangkan suatu kerangka
pengetahuan ilmiah yang terorganisasi.
Sebelum kita melihat lebih jauh mengenai apakah riset itu,
kita lihat dahulu mengenai apa yang bukan termasuk riset. Riset bukanlah datang
ke perpustakaan untuk mengumpulkan informasi yang ada mengenai topik spesifik
dan kemudian menuliskan ulasan mengenai materi seperti yang ada pada skripsi
ataupun proyek riset. Aktivitas ini, melibatkan penyusunan ulang atau
pernyataan kembali pengetahuan yang sudah diketahui, aktivitas ini terkadang
disebut sebagai pencarian (search) bukan riset (research). Untuk menggolongkan suatu pekerjaan sebagai "riset
ilmiah," kita harus menggunakan pengetahuan di masa ini dan masa lalu
untuk menjawab pertanyaan baru dan menambah pengetahuan baru untuk memperkaya
pengetahuan yang sudah ada. Aktivitas riset dimaksudkan
untuk mencari jawaban pertanyaan atau solusi masalah. Dengan demikian,
menyampaikan pengetahuan yang sudah ada tidak dianggap sebagai aktivitas riset
kecuali ada pertanyaan baru yang dijawab atau masalah baru yang diselesaikan.
Riset hanya dilakukan setelah pengkajian menyeluruh terhadap suatu materi
berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan atau masalah yang ditemukan.
Pengkajian ini menentukan bahwa jika sudah ada jawaban untuk pertanyaan atau
masalah, tidak diperlukan lagi riset yang baru kecuali peneliti menduga adanya
kesalahan atau mencari solusi alternatif.
Oleh karena kita telah mengulas sedikit mengenai apa yang
bukan termasuk riset, kita kembali akan membahas mengenai apa sebenarnya riset
itu. Riset dapat digambarkan sebagai proses penelitian ilmiah dan/atau
eksperimentasi yang melibatkan pengumpulan data yang sangat banyak, bertujuan,
dan sistematik. Analisis dan interpretasi data kemudian dilakukan untuk
mendapatkan pengetahuan baru atau menambah pengetahuan yang sudah ada, dengan
maksud utama untuk mengembangkan rangka pengetahuan ilmiah.
Pengertian yang salah tentang riset:
- Pengumpulan data atau informasi
- Studi pustaka / Kajian dokumentasi
- Penulisan makalah
Bekerja menyendiri di laboratorium,
perpustakaan & lepas dari kehidupan sehari-hari
Riset Sebagai suatu Proses Penelitian Ilmiah
Ilmu merupakan cabang pengetahuan atau studi yang
berkaitan dengan pembentukan pengetahuan yang sistematik melalui pembentukan
dan penyusunan fakta, prinsip, dan metode. Tujuan ilmu pengetahuan adalah
mengembangkan teori guna menjelaskan, memprediksi, atau mengendalikan
fenomena.
Metode Ilmiah
Dalam riset digunakan metode ilmiah, yaitu suatu proses berurutan yang memakai prinsip-prinsip
ilmiah. Metode ilmiah perlu menggunakan rangkaian langkah tertentu untuk mendapatkan
informasi yang dapat diandalkan dalam pemecahan masalah. Metode ilmiah
ditandai dengan (1) urutan, (2) pengendalian,
(3) empirisme, dan (4) generalisasi.
Urutan
Pendekatan ilmiah untuk menyelesaikan masalah memerlukan
penerapan yang berurutan dan disiplin sehingga hasil penelitian dapat dipercaya.
Hal ini perlu menggunakan metode ilmiah, yang melibatkan serangkaian langkah
sistematik berikut: (1) identifikasi masalah untuk diselidiki, (2) pengumpulan
informasi berkaitan dengan rencana yang didesain sebelumnya yang berisi solusi
masalah tersebut), (3) analisis informasi, dan (4) penarikan kesimpulan
berkaitan dengan masalah yang diselidiki.
Kontrol
Kontrol faktor yang tidak relevan dengan penelitian
merupakan menjadi esensial pada metode ilmiah. Ini berarti bahwa peneliti harus
mencoba mengidentifikasi efek faktor yang tidak langsung diselidiki, berkaitan
dengan masalah yang diidentifikasi, dan harus berusaha menjaganya agar tidak
mempengaruhi faktor-faktor yang diidentifikasi dalam penelitian. Sebagai
contoh, penelitian yang menyelidiki hubungan antara kejadian serebrovaskular
dan penggunaan kontrasepsi oral, peneliti harus melakukan tindakan untuk
mengontrol pengaruh seperti stres, diet, dan faktor lain yang berkontribusi
pada terjadinya aterosklerosis.
Empiris
Metode ilmiah juga ditandai dengan empirisme,
yaitu bahwa bukti yang dikumpulkan yang membentuk
pengetahuan baru harus berasal dari realitas objektif dan harus dikumpulkan secara
langsung atau tidak langsung melalui lima indra manusia: penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba.
Generalisasi
Generalisasi,
yaitu karakteristik lain pada metode ilmiah, mengandung
arti bahwa peneliti tidak menggunakan metode ilmiah hanya untuk memahami
kejadian yang terisolasi, tetapi juga mampu menerapkan hasil penyelidikannya
pada lingkungan yang lebih besar. Sebagai contoh, pada penelitian klinis
eksperimental yang didesain untuk menyelidiki keefektifan stockinette
caps untuk mempertahankan panas tubuh bayi baru lahir, 40
bayi dari bagian perinatal di sebuah rumah sakit swasta dijadikan sampel
dengan cara tertentu untuk memastikan bahwa mereka dan ibu mereka merupakan
subjek (bayi) yang ekuivalen dan normal. Bayi tersebut secara random dimasukkan
dalam satu kelompok percobaan (menggunakan stockinette caps) atau satu kelompok kontrol (tanpa caps). Suhu badan
bayi diukur 5 menit dan 30 menit setelah lahir. Tingkat suhu yang hilang
dicatat dan perbedaan rerata panas yang hilang dilaporkan. Tujuan akhir
penelitian ini tidak hanya untuk menganalisis efek stockinette
caps pada bayi tertentu di dalam penelitian ini, tetapi
penelitian ini juga didesain untuk menarik kesimpulan mengenai
efek stockinette caps pada bayi baru lahir secara umum. Jenis
generalisasi yang berasal dari studi riset seperti ini membantu perkembangan
teori ilmiah sehingga dapat memberikan penjelasan dan prediksi mengenai
kejadian mendatang.
SUMBER PENGETAHUAN MANUSIA
Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk
memperoleh pengetahuan manusia sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi
dua, yakni: Cara tradisional non ilmiah, cara modern atau ilmiah
a.
Cara tradisional
untuk memperoleh pengetahuan
Cara kuno atau
tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum
diketemukannya metode ilmiah secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan
pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :
(1) Tradisi
Dengan adat istiadat kita dan profesi keperawatan,
beberapa pendapat diterima sebagai sesuatu yang benar. Banyak pertanyaan
terjawab dan banyak permasalahan dapat dipecahkan berdasarkan suatu tradisi.
Tradisi adalah suatu dasar pengetahuan dimana setiap orang tidak dianjurkan
untuk memulai mencoba memecahkan masalah. Akan tetapi, tradisi mungkin terdapat
kendala untuk kebutuhan manusia karena beberapa tradisi begitu melekat sehingga
validitas, manfaat, dan kebenarannya tidak pernah dicoba diteliti. Disamping
itu tradisi tidak cocok dengan keadaan masyarakat Indonesia yang menjunjung
tinggi demokrasi. Misalnya perawat membantu klien untuk dapat mandiri dan
mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sesuai yang
diinginkannya.
(2)
Autoritas
Dalam masyarakat yang semakin majemuk, adanya suatu
autoritas seseorang dengan keahlian tertentu. Pasien memerlukan perawat atau
dokter dalam lingkup medik, orang dengan masalah hukum tergantung dengan
pengacara, murid tergantung dengan dosen atau instruktur atau buku.
Ketergantungan terhadap suatu autoritas tidak dapat dihindarkan karena kita
tidak dapat secara otomatis menjadi seorang ahli dalam mengatasi setiap
permasalahan yang dihadapi. Akan tetapi, seperti halnya tradisi, jika
keahliannya tergantung dari pengalaman pribadi, sering pengetahuannya tidak
teruji secara ilmiah.
(3)
Pengalaman seseorang
Kita semua memecahkan
suatu permasalahan berdasarkan observasi dan pengalaman sebelumnya, dan ini
merupakan pendekatan yang penting dan bermanfaat. Kemampuan untuk menyimpulkan,
mengetahui aturan, dan membuat prediksi berdasarkan observasi adalah penting
bagi pola penalaran manusia. Akan tetapi, pengalaman individu tetap mempunyai keterbatasan
pemahaman: (1) setiap pengalaman seseorang mungkin terbatas untuk membuat
kesimpulan yang valid tentang situasi, dan (2) pengalaman seseorang diwarnai
dengan penilaian yang bersifat subyektif.
(4)Trial
dan Error
Kadang kadang kita menyelesaikan suatu permasalahan
keberhasilan kita dalam menggunakan alternatif pemecahan melalui `coba dan
salah". Meskipun pendekatan ini untuk beberapa masalah lebih praktis,
sering tidak efisien. Metode ini cenderung ke suatu resiko yang tinggi,
penyelesaiannya untuk beberapa hal mungkin "idiosyentric".
(5)
Alasan yang logis
Kita sering menyelesaikan suatu masalah berdasarkan proses
pemikiran yang logis. Pemikiran ini merupakan komponen yang penting dalam
pendekatan ilmiah, akan tetapi alasan yang rasional sangat terbatas karena
validitas alasan deduktif tergantung dari informasi dimana seseorang memulai,
dan alasan tersebut mungkin tidak efisien untuk mengevaluasi akurasi
permasalahan.
(b)
Cara modern
Cara modern untuk mendapatkan pengetahauan adalah dengan
metode ilmiah
Pendekatan
ilmiah adalah pendekatan yang paling tepat untuk mencari suatu kebenaran karena
didasari pada pengetahuan yang terstruktur dan sistematis serta dalam
mengumpulkan dan menganalisa datanya didasarkan pada prinsip validitas dan
reliabilitas. Metode ini jika di kombinasi dengan pemikiran yang logis baik
dengan pendekatan induktif maupun deduktif, sehingga akan mampu menciptakan
suatu sistem problem solving yang lebih akurat dan tepat dari pada tradisi,
autoritas, pengalaman, dan trial dan error.
Tujuan Riset
Riset
melibatkan proses penemuan jawaban untuk suatu pertanyaan atau solusi suatu
masalah, menemukan dan menginterpretasi fakta baru, menguji teori guna
merevisi teori atau hukum yang sudah diterima berdasarkan fakta baru tersebut,
dan merumuskan teori baru. Akhirnya, tujuan akhir riset adalah mengembangkan
rangka pengetahuan ilmiah yang sistematis dan dapat digunakan unuk menjelaskan,
memprediksi, dan mengendalikan fenomena. Salah satu contoh kegunaan teori
dalam memprediksi fenomena adalah penggunaan teori kontrol untuk memprediksi
perilaku koping praoperatif pada anak-anak.
Riset Keperawatan
Riset
keperawatan dilakukan untuk menjawab pertanyaan atau
menemukan solusi masalah yang ada pada bidang khusus yang disebut
keperawatan-yaitu, "diagnosis dan penanganan respons manusia terhadap
masalah kesehatan aktual atau potensial".
Riset keperawatan merupakan suatu karya dalam bidang keperawatan yang
ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah, diperoleh sebagai hasil penelitian
kepustakaan maupun penelitian lapangan (klinik dan laboratorium). Riset
keperawatan ini membahas suatu masalah yang timbul berdasarkan teori-teori
ilmiah dan kenyataan obyektif sehingga dapat di buat suatu analisis, diolah,
menghasilkan suatu kesimpulan yang benar untuk menjawab masalah yang sedang di
bahas.(Alimul Aziz.H, 2003).
Untuk
melengkapi riset biomedis yang terutama berfokus pada penyebab dan pengobatan
penyakit, riset keperawatan menguji "proses biologis, biomedis dan
perilaku yang mendasari kesehatan dan lingkungan tempat pemberian perawatan
kesehatan". Riset keperawatan dilakukan untuk mengembangkan rangka
pengetahuan ilmiah yang terorganisasi dan unik pada keperawatan
Riset
keperawatan mengembangkan pengetahuan mengenai kesehatan dan peningkatan
kesehatan sepanjang rentang kehidupan, perawatan seseorang yang mengalami
masalah kesehatan dan ketidakmampuan/kecacatan, dan tindakan keperawatan untuk
meningkatkan kemampuan individu dalam merespons secara efektif masalah
kesehatan aktual atau potensialnya.. Riset yang dilakukan oleh perawat mencakup
berbagai jenis studi guna mendapatkan intervensi klinis untuk membantu mereka
yang membutuhkan asuhan keperawatan. Kompleksitas riset keperawatan dan
cakupannya yang luas sering kali memerlukan sokongan dari beberapa disiplin
ilmu. Dengan demikian, riset keperawatan melintasi garis riset tradisional dan
membentuk metodenya dari beberapa bidang.
Tujuan riset keperawatan
Tujuan riset keperawatan bersifat ganda. Riset keperawatan
menambah dasar pengetahuan ilmiah keperawatan dan meningkatkan praktik
keperawatan bagi perbaikan akhir perawatan pasien: "Praktik
berdasarkan-riset merupakan hal yang esensial jika profesi keperawatan ingin
menjalankan kewajibannya pada masyarakat guna memberikan perawatan yang efektif
dan efisien"
Selama beberapa tahun terakhir, perawat yang melakukan
riset telah menambah dasar pengetahuan ilmiah keperawatan untuk memperbaiki
perawatan pasien dengan studi mengenai topik seperti efek informasi pada koping
pascabedah; kepatuhan wanita-wanita lansia terhadap program pengobatan
perawatan kesehatan, efek sistem distribusi pengobatan pada kesalahan
pengobatan; dan ketidakpastian serta penyesuaian selama radioterapi
Sejarah
riset keperawatan
Tahap awal
: sebelum tahun 1960an
- Florence Nightingale --> laporan mengenai faktor-faktor yang berdampak pada kesakitan dan kematian prajurit Inggris selama perang Crimean. Dipublikasikan dalam Notes on Nursing (1859).
- Th 1900an s.d. 1940an --> pengembangan pendidikan tinggi keperawatan
- Th 1950an --> jurnal Nursing Research terbit
- Th 1963 --> International Journal of Nursing Studies
- Th 1969 --> Canadian Journal of Nursing Research
Sejak
tahun 1970an
- Pengembangan teori keperawatan dan isu-isu keperawatan
- Penerbitan jurnal keperawatan th 1970an: Advances in Nursing Science, Research in Nursing & Health, the Western Journal of Nursing Research, Journal of Advanced Nursing
- Penerbitan jurnal di th 1980an: Applied Nursing Research, Evidenced Based Medicine
- Mulai ada perhatian untuk mengaplikasikan temuan riset ke dalam praktik keperawatan
- Pengembangan lembaga penelitian yang berfokus pada perawatan klien di AS th 1986 (National Center for Nursing Research di bawah National Institutes of Health)
- Penerbitan jurnal di th 1990an: Qualitative Health Research (1990), Clinical Nursing Research (1991), Clinical Effectiveness in Nursing (1996).
- Cochrane Collaboration (www.cohrane.co.uk), CINAHL (www.cinahl.com), PubMed (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/) --> direktori rangkuman hasil penelitian (systematic review)
- Penerbitan Jurnal Keperawatan di Universitas Indonesia (akhir th 1990-an)
- Di Departemen Kesehatan RI, dukungan terhadap riset keperawatan melalui Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan (Risbinakes)
- Sampai saat ini di Indonesia masih dalam fase stimulasi --> membangkitkan gairah riset keperawatan dan aplikasinya dalam praktik keperawatan
Tahapan perkembangan riset
keperawatan (Ross, Mackenzie & Smith, 2003)
- Fase stimulasi, bangkitnya kegairahan riset keperawatan
- Fase individualistis, perawat secara individual melakukan riset mandiri dengan bimbingan ahli statistik.
- Fase penyatuan, pengembangan jejaring (network) peneliti keperawatan
- Fase keseimbangan, kolaborasi beberapa program penelitian ilmiah
Etika Riset Keperawatan (Loiselle et
al., 2004) :
- Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
- Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and confidentiality)
- Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)
- Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits)
Mengapa Perawat harus Belajar
tentang Riset
Salah satu karakteristik
kelompok profesional adalah kelompok tersebut memiliki rangka pengetahuan dan
keterampilan yang unik. Secara umum disepakati bahwa keperawatan masih dalam
proses mendefinisikan tidak hanya keperawatan, tetapi juga apa yang ada di
dalam rangka pengetahuan dan keterampilannya yang unik tersebut. Berdasarkan hal ini,
keperawatan perlu berusaha untuk melakukan penyelidikan yang sistematik
terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan praktik dan profesi keperawatan.
Pedoman riset keperawatan tahun
1985 yang disusun oleh American
Nurses' Association Cabinet on Nursing Research metnperkenalkan sifat esensial
riset dalam memperbaiki praktik keperawatan menuju abad kedua puluh satu. Masa depan praktik
keperawatan dan, pada akhirnya, masa depan perawatan kesehatan di
negara ini bergantung pada riset keperawatan yang didesain secara konstan untuk
menghasilkan rangka pengetahuan keperawatan yang terorganisasi dan sesuai
dengan zaman. Masyarakat dan pendekatannya pada perawatan kesehatan mengalami
perubahan yang cepat. Dengan demikian, riset keperawatan harus dilakukan
secara berurutan, membentuk pengetahuan berdasarkan informasi sebelumnya guna
memberikan landasan bagi pendidikan dan praktik keperawatan di abad kedua puluh
satu.
Pernyataan sikap tahun 1993
mengenai pendidikan untuk berpartisipasi dalam riset keperawatan, yang
disiapkan oleh American Nurses'
Association Council of Nurse Researchers, menyebutkan bahwa elemen kompetensi riset yang
sesuai untuk perawat dipersiapkan pada berbagai jenis program pendidikan
keperawatan pada tingkat ahli madya, sarjana, master, doktoral, dan
pascadoktoral. Jika keperawatan bertujuan untuk mengembangkan dan
mengorganisasi kerangka ilmu pengetahuan ilmiah, ada beberapa cara
berpartisipasi yang dapat Anda lakukan sebagai perawat
Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar. Untuk
memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak zaman dahulu telah berusaha
mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan pada dasarnva terdiri dan sejumlah fakta
dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung
maupun melalui pengalaman orang lain. Semenjak adanya sejarah kehidupan manusia
di bum] ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Dari fakta-fakta ini
kemudian disusun dan disimpulkan menjadi berbagai teori. sesuai dengan fakta
yang dikumpulkan tersebut. Teori-teori tersebut kemudian digunakan untuk
memahami gejala-gejala alam dan kemasyarakatan yang lain. Sejalan
dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, teori-teori tersebut makin
berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita
rasakan dewasa ini
Keterbatasan Penelitian Ilmiah
(1) Moral atau
ethical issues
Moral
atau ethical issues mengakibatkan keterbatasan pada penelitian ilmiah dalam
berbagai aspek. Hambatan pertama adalah apa yang bisa diterima atas nama ilmu
terhadap kehidupan organisma. Kedua, tipe permasalahan apa dan dimana metode
ilmiah bisa diterapkan. Penelitian ilmiah tidak bisa digunakan untuk menjawab
pertanyaan moral atau etik. Misalnya, pertanyaan apakah euthanasia bisa
diterapkan dalam pelayanan kesehatan. Riset tidak bisa menjawab pertanyaan
dengan hanya berdasarkan penilaian manusia, meskipun penelitian ilmiah dapat
memberikan garis terang terhadap beberapa aspek pertanyaan tersebut.
(2)
Pengukuran masalah
Meskipun pengukuran fisiologis manusia, seperti tekanan
darah, temperatur, dan fungsi jantung dapat secara akurat diukur, akan tetapi
akan lebih sulit mengukur dan menyusun pengukuran fenomena psikologi klien,
seperti cemas, nyeri, percaya diri, dan agresif.
(3)
Human complexity
Salah satu hambatan yang ditemui dalam melakukan
penelitian adalah topik tentang manusia. Setiap manusia adalah unik dalam
karakternya, lingkungan sosial, kemampuan mental, nilai, gaya hidup, dan status
kesehatannya. Sangat sulit pada penelitian ilmiah yang hanya berfokus pada
bagian kecil dari pengalaman manusia, terutama untuk mengungkap permasalahan
yang komplek tersebut secara adekuat. Keterbatasan tersebut mengakibatkan
beberapa perawat menolak menggunakan model yano tradisional dari
pendekatan ilmiah, dan cenderung berpegang pada filosofi "logical
positivism". Alternatif lain pendekatan yang digunakan adalah
"phenomenology"
Metode Penelitian Keperawatan
Seleksi metode yang tepat tergantung dari selera peneliti
dan philosophy, tetapi juga tergantung dari banyaknya permasalahan penelitian.
Dalam keperawatan yang sering digunakan adalah dengan mendapatkan informasi
secara: quantitative dan qualitative. Quantitative riset meliputi sistimatika
pengumpulan informasi secara numeric / angka, biasmya dengan adanya suatu
control, dan analisa informasi dengan menggunakan prosedur statistik.
Qualitative riset meliputi sistematika pengumpulan dan analisa yano
lebih subyektif dengan material yang naratif, dengan menggunakan prosedur yang
cenderung sedikit menggunakan kontrol.
RUANG
LINGKUP RISET KEPERAWATAN
Penelitian keperawatan merupakan bagian dari
penelitian bidang kesehatan yang lebih memfokuskan diri pada bidang
keperawatan, penelitian tersebut dapat dilakukan pada pasien, sumber daya di
bidang keperawatan atau pendidikan keperawatan. Penelitian didalam keperawatan
harus mempunyai batasan yang jelas tetapi tidak menutup kemungkinan akan
berkembang keluar area yang telah dibatasi. Menurut Nursalam dan Siti Pariani
adalah sebagai berikut :
Promosi
Kesehatan
Penelitian pada bidang ini berhubungan dengan
perubahan atau peningkatan perilaku individu terhadap kesehatan seperti : 1)
penelitian perilaku dalam menghindari merokok, penelitian ini digunakan untuk
menilai sejauh mana komponen perilaku dalam menghindari merokok, faktor-faktor
yang menyebabkan perilaku menghindari merokok sehingga akhirnya dapat dijadikan
sebagai dasar untuk meningkatkan derajat kesehatan. 2) penelitian perilaku
makan sehat, penelitian ini ingin mengambarkan bagaimana perilaku sehat dalam
kehidupan yang berdampak menurunkan terjadinya angka kesakitan, atau dapat
digunakan sebagai dasar untuk mencari faktor penyebab perilaku makan sehat 3)
penelitian tentang upaya pencegahan HIV/AIDS, penelitian ini digunakan untuk
mempelajari upayaupaya apa saja yang digunakan dalam pencegahan HIVAIDS,
setelah dipelajari terhadap upaya dalam pencegahan HIV/AIDS maka dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan derajat kesehatan.4) penelitian tentang
pendidikan kesehatan kepada individu. keluarga dan masyarakat, penelitian ini
ingin mempelajari sejauh mana pendidikan kesehatan dilakukan pada individu,
kelompok dan masyarakat dapat berpengaruh pada peningkatan derajat kesehatan
atau juga mempelajari faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan pada
individu, dapat digunakan untuk memperbaiki pendidikan kesehatan pada keluarga
dan masyarakat 5) penelitian tentang motivasi gaya hidup, penelitian masalah
ini ingin mempelajari sejauh mana motivasi yang digunakan dalam meningkatkan
derajat kesehatan atau juga dapat dicari faktor yang menyebabkan motivasi gaya
hidup menurun atau tidak. Penelitian tersebut diatas merupakan contoh
penelitian keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Keperawatan
Klinik
Keperawatan klinik merupakan lingkup penelitian
keperawatan yang ada pada tatanan pelayanan, lingkup ini membahas tentang
beberapa penelitian yang berhubungan dengan asuhan keperawatan terhadap masalah
pada klien (proses keperawatan) seperti : 1) penelitian tentang efektifitas intervensi keperawatan terhadap masalah
pada klien, penelitian ini dilakukan dengan memberikan intervensi keperawatan
dan dihubungkan dengan masalah keperawatan kemudian di cari dampak atau
perubahan yang akan terjadi, 2) Penelitian tentang pengaruh tindakan
keperawatan terhadap perubahan hasil dari sebuah tindakan, menilai ada tidaknya
pengaruh tindakan keperawatan terhadap perubahan atau masalah yang terjadi
dengan tidak memberikan perlakukan. 3) penelitian tentang faktor yang
mempengaruhi masalah keperawatan pada klien, penelitian ini ingin mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masalah keperawatan.
Kelompok
Resiko Tinggi
Lingkup penelitian keperawatan ini meliputi
beberapa penelitian pada kelompok beresiko tinggi terhadap perubahan kesehatan
seperti . 1) penelitian tentang faktor resiko terjadi masalah keperawatan,
penelitian ini ingin mempelajari faktor resiko apa saja yang terjadi pada
masalah keperawatan 2) penelitian tentang faktor penyebab wabah di masyarakat,
pada penelitian ini juga ingin mempelajari faktorfaktor apa yang menyebabkan
wabah pada masyarakat 3) penelitian tentang upaya masyarakat/kelompok mengatasi
resiko terjadi masalah keperawatan, pada penelitian upaya atau peran apa yang
dilakukan pada masyarakat atau kelompok untuk mengatasi resiko terjadinya suatu
masalah.
Deskripsi
Keperawatan yang Holistik
Pada
lingkup keperawatan holistik, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari aspek
keperawatan secara utuh, dimana lingkup ini meliputi penelitian tentang manusia
sebagai mahluk biopsikososial dan spiritual seperti : 1) penelitian tentang manajemen gaya hidup dalam mengatasi masalah
keperawatan klien, penelitian ini mempelajari manajemen gaya hidup manusia
sebagai mahluk utuh dalam mengatasi masalah keperawatan di tinjau dari aspek
biologis, psikologis, sosial dan spiritual. 2) penelitian tentang masalah
keperawatan klien di tinjau dari aspek biopsikososial dan spiritual,
mempelajari masalah-masalah keperawatan di tinjau dari aspek holistik seperti
tinjauan aspek spiritual terhadap terjadinya perubahan masalah keperawatan dan
lain-lain.
Kelompok
Khusus
Lingkup penelitian keperawatan ini mempelajari atau meneliti pada kelompokkelompok
khusus seperti 1) penelitian pada kelompok pekerja sex komersial, penelitian
ini dimaksudkan untuk mempelajar: masalah yang berhubungan dengan kelompok
pekerja seksual atau mencari faktor penL,ebab dan kemungkinan
masalah kesehatan yang akan timbul 2) penelitian pada kelompok lansia,
penelitian diaharapkan bisa menilai masalah kesehatan yang terjadi pada lansia
atau faktor yang berhubungan terhadap menurunnya fungsi pada lansia 3)
penelitian pada kelompok narapidana, penelitian ini dimaksudkan untuk
mempelajari masalah-masalah keperawatan yang berhubungan dengan kehidupan
narapidana seperti faktor yang menyebabkan terjadinya seseorang menjadi
narapidana yang ditinjau dari masalah keperawatan, hubungan dengan status
sebagai anggota masyarakat. konsep dirinya dan lain-lain.
Kepatuhan
terhadap Program Pengobatan/Keperawatan
Pada Lingkup penelitian ini
mempelajari tingkat kepatuhan atau ketaatan terhadap program keperawatan atau
pengobatan seperti : 1) penelitian tentang ketaatan diet bagi klien penyakit
diabetes melitus, bertujuan mempelajari bagaimana tingkat ketaatan diet pada
penderita diabetes dan berpengaruh pada tingkat kesembuhan 2) penelitian
ketaatan mobilisasi bagi klien dengan masalah penyakit dekubitus, ingin
mempelajari pengaruh tingkat ketaatan mobilisai dengan derajat kesembuhan
ciekubitus 3) penelitian tentang ketaatan program Iatihan bagi klien yang
mempunyai masalah keperawatan, mempelajari pengaruh ketaatan program latihan
dengan masalah keperawatan yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar